Jumat, 13 Januari 2012

Makalah Metode Mengajar


BAB I

PENDAHULUAN

Metode-metode pembelajaran di bawah ini, biasa digunakan dalam pelatihan atau kegiatan pendampingan kelompok belajar mandiri. Tetapi, metode-metode tersebut bisa diimplementasikan dalam setiap pembelajaran-pelajaran sesuai dengan tujuannya.
Setiap metode pembelajaran memiliki satu ‘ranah  pembelajaran’ yang paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau rana perubahan pengetahuan (P); Rana afektif atau rana perubahan sikap-perilaku (S); dan Rana psikomotorik atau rana perubahan/peningkatan keterampilan (K).
Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk menghasilkan gagasan dan  ide kreatif sebanyak mungkin dalam sebuah kelompok. Pada dasarnya brainstorming adalah salah satu bentuk diskusi kelompok atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses problem solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan untuk memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.     
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide dengan  teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.    
Brainstorming acapkali diterapkan dalam format diskusi kelompok yang terdiri dari fasilitator, recorder, dan peserta diskusi. Fasilitator bertugas untuk mengatur aliran ide-ide dari peserta serta memandu jalannya diskusi itu secara menyeluruh. Sementara itu, recorder akan mencatat semua ide-ide kreatif yang muncul pada saat sesi brainstorming. Idealnya, jumlah peserta diskusi berkisar antara 10-12 orang. Apabila peserta diskusi terlalu banyak dikuatirkan akan memakan waktu yang cukup panjang untuk menggali ide-ide dari semua peserta.
Selain format kelompok, metode curah gagasan ini juga dapat dilaksanakan secara individual. Di sini individu bebas mengeksplorasikan ide-idenya yang dituangkan dalam bentuk mind map. Meskipun cara ini cocok diterapkan bagi pribadi introvert yang sering kesulitan mengemukakan pendapatnya di muka umum, namun brainstorming secara kelompok dinilai lebih efektif karena ide dari banyak orang akan memperluas cakupan pemikiran serta lebih banyak gagasan yang muncul secara spontan.   
Dalam sistem operasional perusahaan, brainstorming dapat diterapkan untuk memecahkan masalah serta mendapatkan solusi beragam dari berbagai sudut pandang karyawannya. Sebagai contohnya, tingkat penjualan produk sebuah perusahaan semakin  menurun akhir-akhir ini hingga menyebabkan kerugian yang cukup besar dan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan itu sendiri. Meeting antar divisi perusahaan segera diadakan secara rutin untuk memecahkan masalah tersebut. Dari sesi brainstorming yang dilaksanakan oleh seluruh tim kerja, pemimpin perusahaan dapat mengeksplorasi ide-ide kreatif yang muncul dari anak buahnya sebagai solusi terbaik bagi perusahaan. [1]












BAB II

PENGERTIAN METODE BRAINSTORMING

Pengertian Metode-metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik,sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.Metode belajar yang mampu membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid dan menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid adalah metode diskusi. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, setiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggung jawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar dan menolak pendapat yang salah adalah ciri dari metode yang dapat diguunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa.Agar suasana belajar siswa aktif dapat tercapai, maka diskusi dapat menggunakan variasi model-model pembelajaran menarik dan memotivasi siswa. Dari sekarng banyak model pembelajaran yang ada, model pembelajaran juga cocok untuk digunakan dalam metode diskusi.
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.[2]









BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT BRAINSTORMING

Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang ketat. Tujuan utamanya untuk memperoleh gagasan sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat[3]. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.       Mengidentifikasi masalah

Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut. 

2.       Menganalisis situasi

Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh tim kerja tersebut saat ini.







3.       Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.

4.       Menganalisis ide-ide

Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.

5.       Menentukan alternatif pemecahan masalah

Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide yang telah disepakati bersama. 

6.       Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk memperbaiki masalah.
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari peserta brainstorming.



BAB IV
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BRAINSTORMING


Setiap metode diskusi kelompok tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Jika dilaksanakan dengan baik, teknik brainstorming dapat mengeneralisasi ide-ide baru sebagai solusi atas masalah yang sedang dihadapinya. Selain itu, peserta diskusi memiliki kesempatan besar untuk berpartisipasi dalam pemecahan masalah karena masing-masing peserta bebas untuk mengalirkan ide-ide dan gagasan yang muncul dari kepalanya secara spontan.
Walaupun metode ini sangat sederhana dan mudah diterapkan namun masih banyak kalangan yang menilai bahwa metode ini kurang efektif untuk dilaksanakan. Ada kemungkinan bahwa para peserta kurang berani mengeksplorasi ide-ide gila di tengah forum karena takut ditertawakan di belakang. Akibatnya banyak peserta yang lebih memilih diam dan membiarkan peserta lain untuk aktif berbicara. Ide-ide yang dihasilkan dari sesi brainstorming mungkin didominasi oleh peserta yang cenderung ekstrovert dan sangat percaya diri di muka forum.
Sisi kelemahan teknik brainstorming lainnya adalah fenomena blocking. Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa pada sesi brainstorming terdapat giliran atau urutan tertentu untuk mengemukakan gagasan masing-masing peserta. Ketika sebuah ide baru muncul di kepala namun seseorang yang mau mengemukakan ide masih harus menunggu giliran untuk berbicara, bisa jadi gagasan tersebut  langsung mengendap begitu saja. Di samping itu, Anda mungkin tidak mampu menghasilkan ide-ide baru sementara harus mengingat ide sebelumnya yang belum dikeluarkan.[4] Keunggulan dari metode ini menjadi efektif adalah apabila pembicara dan peserta aktif didalamnya, karena metode belajar barinstorming adalah menuntut pembicara dan peserta yang harus aktif untuk mengemukan ide masing-masing.
1.        Putaran Bebas (Free Wheel)

Setiap anggota diskusi kelompok bebas mengutarakan pendapatnya tanpa menunggu giliran atau aturan tertentu. Semua ide dapat mengalir lancar tanpa ada pembatasan sehingga metode ini lebih mengedepankan kebebasan individu untuk berpendapat di muka umum.
Meskipun metode ini cenderung bebas namun ada aturan main yang harus dipatuhi oleh masing-masing peserta terutama dalam hal penyampaian pendapat. Bagi peserta yang ingin mengemukakan ide-ide kreatifnya, ia tidak serta merta langsung bicara saja namun harus mengacungkan tangannya terlebih dahulu. Ketika fasilitator diskusi memberinya kesempatan berbicara, barulah ia dapat mengemukakan pendapatnya di depan panel diskusi. Selain itu, agar tidak ada salah satu peserta yang mendominasi diskusi maka tiap peserta diberikan jatah waktu sama dalam setiap topik. Jikalau ada peserta yang belum sempat menyampaikan pendapatnya maka ia akan diberikan kesempatan lagi untuk berbicara.
2.        Putaran Teratur (Round Robin)

Setiap peserta mendapat giliran untuk mengemukakan pendapatnya sesuai urutan masing-masing. Jika tiba giliran orang berikutnya namun ia belum memiliki gagasan maka orang tersebut dapat dilewati dan langsung menuju pada giliran selanjutnya.
Dalam setiap putaran diskusi, peserta hanya diperkenankan untuk menyampaikan satu ide saja. Penyampaian pendapat dilakukan secara bergiliran menurut posisi lingkaran dan dilakukan dari kanan ke kiri. Selama tahap mengkoleksi gagasan, semua peserta dilarang untuk menyampaikan pendapatnya sebelum tiba giliran masing-masing. Dalam metode ini akan diterapkan beberapa kali putaran hingga semua ide dari peserta telah habis tergali.
A.    Teknik-Teknik Brainstorming

Dalam sesi brainstorming terdapat banyak teknik yang bisa Anda gunakan seperti teknik Freewriting, Listing/Bulleting, Cubing dan lain sebagainya. Pada bagian ini akan dijelaskan uraian singkat tentang teknik-teknik tersebut. Sementara itu, pembahasan lebih mendalam tentang teknik dan tips seputar brainstorming dapat Anda simak pada bab selanjutnya dalam buku ini.

Berikut beberapa teknik brainstorming yang layak Anda terapkan:

1.      Freewriting

Alirkan gagasan-gagasan original Anda melalui tulisan dalam selembar kertas atau mengetikkannya melalui komputer. Anda tidak perlu kuatir tentang ide baik atau buruk, masalah grammar, dan lain sebagainya. Tuliskan gagasan yang muncul dari kepala Anda secara spontan sesuai dengan waktu yang telah Anda tentukan.
2.      Listing/Bulleting

Pada teknik ini, Anda diminta untuk menuliskan daftar ide-ide yang muncul berdasarkan topik-topik tertentu. Hal ini dapat membantu Anda untuk memperluas prespektif mengenai masing-masing topik.
3.      Cubing

Teknik ini memungkinkan Anda untuk mengembangkan topik dari enam arah yaitu deskripsi masalah, perbandingan, penyesuaian, analisa masalah, penerapan, serta adanya pro dan kontra yang timbul terhadap problem solving yang akan digunakan.
4.      Dictionaries, thesauruses, encyclopedias

Teknik ini menjadi favorit banyak orang karena dengan bantuan kamus atau encyclopedia Anda dapat mengembangkan pemikiran berdasarkan ribuan kata yang terdapat dalam kamus tersebut. Istilah yang Anda gunakan untuk kata kunci pemecahan masalah akan didefinisikan oleh kamus disertai dengan alternatif kata-kata lain yang bisa Anda pergunakan.  


5.      Journalistic Questions

Teknik ini menggunakan daftar pertanyaan yang sering digunakan oleh para wartawan yaitu 5W dan IH meliputi  What, Who, When, Where, Why, dan How. Tuliskan masing-masing element tersebut dalam lembar yang berlainan. Lalu masukkan gagasan-gagasan baru Anda untuk menjawab berbagai elemen pertanyaan tersebut. 
6.      Model Perangkat Brainstorming

Saat ini banyak tools atau perangkat manajemen yang dapat diaplikasikan untuk mendukung sesi brainstorming di berbagai perusahaan.  Ada  gambaran singkat mengenai beberapa tools manajemen yang digunakan dalam teknik brainstorming pada uraian di bawah ini:
7.      Swot Analysis

Model ini dapat Anda gunakan untuk menganalisis sebuah permasalahan melalui kekuatan, kelemahan, potensi, dan ancaman yang akan dihadapi. Dari analisis tersebut, Anda akan menghimpun data-data baru untuk mendapatkan solusi masalah Anda.



8.      Pest Analysis

PEST merupakan singkatan dari Political, Economic, Social and Technological. Model ini dipakai untuk menganalisis tren pasar yang berguna bagi kepentingan dunia bisnis dan organisasi-organisasi tertentu.
9.      The Four Agreement

Digunakan untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan individu dalam sebuah perusahaan.    
10.  Leadership Attributes
Sebuah perangkat manajemen yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di antara para manajer perusahaan.
11.  Negotiation Process

Dapat digunakan oleh para staf penjualan sebagai salah satu teknik untuk menjalin hubungan dengan para klien serta memenangkan proses negosiasi.
12.  Delegation Model

Perangkat manajemen ini dapat digunakan untuk mengefektifkan pendelegasian tugas dan wewenang. Tujuannya agar masing-masing divisi dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai target yang telah ditetapkan perusahaan.[5]
B.     Tahap Persiapan dan Sesi Brainstorming

Untuk melaksanakan sesi brainstorming, terdapat beberapa langkah atau tahapan yang harus Anda ikuti. Simak penjelasan berikut ini:
a.       Carilah tempat yang tenang dan nyaman serta aturlah ruangan sebaik mungkin untuk mendukung kelancaran sesi brainstorming.
b.       Kumpulkan peserta dari beragam disiplin ilmu agar sesi brainstorming lebih diwarnai ide-ide kreatif dari berbagai sudut pandang.
c.       Pilihlah seorang fasilitator yang bertugas untuk memandu jalannya sesi brainstorming. Ia harus cermat dalam mendeskripsikan masalah dan mengkomunikasikan ide-ide yang mengalir dari para peserta diskusi.
d.       Fasilitator harus bisa membuat suasana senyaman mungkin sehingga tiap peserta berani menyampaikan pendapat secara spontan. Ia harus fair dalam memberikan kesempatan berbicara kepada semua peserta diskusi.
e.       Ketika sesi brainstorming dilaksanakan, semua peserta bebas mengeluarkan semua ide kreatif dan original di muka forum.
f.       Tunjuklah seorang peserta sebagai recorder. Ia bertugas untuk mencatat semua ide yang mengalir dari para peserta diskusi.
g.       Perlu diingat bahwa dalam tahap mengkoleksi ide, moderator dan peserta diskusi dilarang untuk mengkritisi setiap gagasan, membiarkan gagasan yang muncul dengan bebas, serta tidak perlu memperhatikan kualitas gagasan.    
h.       Setelah tahap koleksi selesai, kini sesi brainstorming berikutnya adalah tahap penilaian. Di sini fasilitator akan mengelompokkan ide-ide kreatif dari peserta berdasarkan topik-topik tertentu.
i. Jika sesi brainstorming berjalan cukup lama, berikanlah waktu untuk break atau istirahat sejenak agar peserta merasa lebih fresh dan siap-siap berkonsentrasi untuk tahap berikutnya.[6] 
C.     Tahap Pengambilan Keputusan

Ide-ide cemerlang yang telah didapat dalam sesi brainstorming akan dipilih mana yang terbaik dan paling efektif untuk pemecahan masalah. Untuk mengambil keputusan itu, panel diskusi akan mengadakan pemungutan suara dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.       Gunakanlah metode voting untuk memilih ide-ide kreatif yang akan digunakan dalam mencari solusi terbaik.
2.       Cara melakukan voting dapat dibantu dengan menggunakan metode tallies. Setiap suara diberi satu tally hingga moderator dapat menghitung berapa jumlah suara yang masuk berdasarkan perhitungan jumlah tally.
3.       Sisakan 10 gagasan baru untuk dipilih kembali oleh peserta diskusi.
4.       Dari jumlah itu, peserta diskusi akan melakukan voting kembali hingga menyisakan lima ide kreatif.
5.       Kemudian buatlah matriks yang terdiri dari baris dan kolom. Tuliskan daftar gagasan yang telah terpilih pada baris matriks sementara pada bagian kolom, masukkan elemen-elemen pendukung misalnya ditinjau dari segi biaya, efektivitas waktu, dan lain sebagainya.
6.       Panel diskusi kemudian akan mendiskusikan gagasan mana yang paling tepat digunakan sebagai solusi masalah tersebut.
Brainstorming sudah lama dikenal sebagai teknik untuk menghasilkan gagasan dan ide kreatif sebanyak mungkin dalam sebuah kelompok. Pada dasarnya brainstorming adalah salah satu bentuk diskusi kelompok atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Masing-masing anggota kelompok dituntut untuk menyampaikan ide-ide kreatif secara spontan dalam sebuah sesi khusus. Penggalian ide-ide itu merupakan bagian dari proses problem solving atau lebih tepatnya tahap pengumpulan gagasan sebagai bahan untuk memecahkan masalah dalam kelompok tersebut.     
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya Applied Imagination. Penggalian ide dengan  teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan evaluasi baru dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi gagasan menarik yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.    
Brainstorming acapkali diterapkan dalam format diskusi kelompok yang terdiri dari fasilitator, recorder, dan peserta diskusi. Fasilitator bertugas untuk mengatur aliran ide-ide dari peserta serta memandu jalannya diskusi itu secara menyeluruh. Sementara itu, recorder akan mencatat semua ide-ide kreatif yang muncul pada saat sesi brainstorming. Idealnya, jumlah peserta diskusi berkisar antara 10-12 orang. Apabila peserta diskusi terlalu banyak dikuatirkan akan memakan waktu yang cukup panjang untuk menggali ide-ide dari semua peserta.
Selain format kelompok, metode curah gagasan ini juga dapat dilaksanakan secara individual. Di sini individu bebas mengeksplorasikan ide-idenya yang dituangkan dalam bentuk mind map. Meskipun cara ini cocok diterapkan bagi pribadi introvert yang sering kesulitan mengemukakan pendapatnya di muka umum, namun brainstorming secara kelompok dinilai lebih efektif karena ide dari banyak orang akan memperluas cakupan pemikiran serta lebih banyak gagasan yang muncul secara spontan.   
Dalam sistem operasional perusahaan, brainstorming dapat diterapkan untuk memecahkan masalah serta mendapatkan solusi beragam dari berbagai sudut pandang karyawannya. Sebagai contohnya, tingkat penjualan produk sebuah perusahaan semakin  menurun akhir-akhir ini hingga menyebabkan kerugian yang cukup besar dan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan itu sendiri. Meeting antar divisi perusahaan segera diadakan secara rutin untuk memecahkan masalah tersebut. Dari sesi brainstorming yang dilaksanakan oleh seluruh tim kerja, pemimpin perusahaan dapat mengeksplorasi ide-ide kreatif yang muncul dari anak buahnya sebagai solusi terbaik bagi perusahaan.[7]

       D. Metode Pengambilan Keputusan
Setelah melaksanakan sesi brainstorming kini giliran Anda untuk memutuskan ide-ide cemerlang mana saja yang akan dipakai untuk pemecahan masalah. Dalam proses pengambilan keputusan ini terdapat beberapa metode yang bisa Anda gunakan antara lain:

        1. Delphi Decision Making

Dalam metode ini, sejumlah ide serta gagasan yang telah disepakati oleh anggota kelompok akan dikirimkan ke sejumlah responden yang merupakan para pakar dalam bidangnya masing-masing. Adapun tujuan melibatkan para ahli untuk ikut memecahkan masalah ini adalah untuk mengeliminasi kepentingan pribadi anggota kelompok yang sekiranya mempunyai tujuan-tujuan tertentu dalam pengambilan keputusan ini. Kehadiran para ahli juga diyakini dapat memberikan solusi paling tepat dan akurat.
Solusi yang diberikan oleh para ahli tersebut kemudian dibawa kembali ke panel diskusi. Seluruh anggota mempunyai kesempatan yang sama untuk mengutarakan pendapatnya sehubungan dengan solusi yang diberikan oleh sejumlah ahli tersebut. Walaupun para ahli telah menemukan solusi permasalahan namun keputusan terakhir berada di tangan panel diskusi.
3.        Dialectic Decision Making
Apabila Anda menerapkan metode ini dalam mengambil keputusan maka panel diskusi akan membagi tim kerja menjadi dua kelompok yaitu tim pro dan kontra. Masing-masing tim diminta untuk membuat proposal tentang ide-ide yang saling bertentangan tersebut.
Kedua tim kemudian mempresentasikan proposal tersebut di muka forum. Setiap peserta diskusi harus mencermati dua proposal yang diajukan itu untuk mencari benang merah di antara keduanya. Gabungan dua proposal yang telah dikompromikan tersebut akhirnya menjadi solusi terbaik bagi pemecahan masalah kelompok. [8]












BAB V

KESIMPULAN

Setiap metode sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan, maupun diacara-acara seminar. Meskipun  metode ini tidak sempurna namun dapat menolong setiap orang  untuk menghargai pendapat orang lain. Dalam metode ini peserta yang hadir tidak boleh  menanggapi bahkan mengkritik pendapat orang lain, karena metode ini tujuannya mengumpul sebanyak mungkin ide-ide yang kreatif  dalam musyawarah pada suatu kelompok untuk mencari jalan keluar permasalahan secara spontan. Makalah ini ditulis untuk mengetahui dan memahami  cara penggunaan dalam  metode brainstorming dalam kelompok bermusyawarah maupun dalam dunia pendidikan . Dalam makalah ini penulis menyampaikan beberapa hal mengenai dengan metode brainstorming, yakni :
1)      Pengertian metode brainstorming
2)      Tujuan dan manfaat brainstorming
3)      Keunggulan dan kelemahan brainstorming
4)      Teknik-teknik metode brainstorming
5)      Tahap persiapan dan sesi brainstorming
6)      Tahap pengambilan keputusan
7)      Metode pengambilan keputusan
Semua metode baik, namun dalam metode itu sendiri memiliki ranah pembelajaran masing-masing. Metode berjalan baik apabila pembicaranya aktif , jika metode itu sudah berjalan baik maka berhasilah mereka yang menggunakan metode tersebut. Maksudnya adalah pembicara dapat membawa peserta dalam pokok pembahasan yang akan dibahas dalam pelajaran, seminar pada kelompok musyawarah. Pengajar berhasil apabila mereka aktif dalam penggunaan metode yang dibawanya dan dapat membawa peserta aktif dalam mengemukakan gagasan atau ide masing-masing dalam kelompok musyawarah itu.















KEPUSTAKAAN
Online: http://www. Alex Osborn. “Applied Imagination. Diakses 9 Agustus 2011.
Online: http:www. Pengertian Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011.

Online: http:www. Tujuan Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011.

Online: http:www.Kekuatan Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011.

Online: http:www. Kelemahan Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011.

Online: http: www. Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011.











[1] Alex Osborn. “Applied Imagination.” Online: http://www.sabda.org/.diakses 13 Agustus 2011.
[2]                         “Online : http://www. Pengertian Metode. Diakses 7 Agustus 2011
[3]                         “Online  :http://www. Jenis metode pembelajaran.diakses 8 Agustus 2011
[4]                        “Online: http://www.Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011
[5]                      Ibid. “Online: http://www.Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011, hal 5
[6]                               Ibid. “Online: http://www.Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011, hal.6
[7]                                  Ibid. “Online: http://www.Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011, hal.6
[8]                           Ibid. “Online: http://www.Metode Brainstorming. Diakses  13 agustus 2011, hal.7

1 komentar:

  1. Salam kasih Tuhan bagi anda semua,penggunaan blogspot sangat mudah dan membuat saya lebih luas menulis karya ilmiah dan berbagi pengalaman yang luar biasa bersama Tuhan Yesus.

    BalasHapus